PEKANBARU — Kasus dugaan kekerasan yang melibatkan pejabat Pemerintah Provinsi Riau kembali mencuat. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau berinisial WO dilaporkan ke Polresta Pekanbaru atas dugaan pengancaman dan penganiayaan terhadap seorang warga bernama Farhan.
Laporan itu tercatat dengan nomor STPL/811/X/2025/Polresta Pekanbaru, tertanggal 8 Oktober 2025 sekitar pukul 23.30 WIB. WO bersama istrinya, YI, dan beberapa orang lain dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 335 dan Pasal 170 KUHP tentang pengancaman dan kekerasan bersama-sama.
Kuasa hukum pelapor, Afriadi Andika, S.H., M.H, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut berawal ketika WO datang ke rumah keluarga Farhan di Perumahan Dagang Square, Sukajadi, Pekanbaru, pada 4 April 2025 malam. WO diduga melakukan perusakan sejumlah barang di rumah korban serta mengancam dengan kata-kata kasar dan membawa benda tajam berwarna putih.
“Klien kami merasa sangat terancam. Bahkan ayah korban sampai pingsan akibat syok dan tekanan emosional. Kami meminta Kapolresta Pekanbaru menindaklanjuti laporan ini secara profesional,” ujar Afriadi kepada wartawan.
Dalam insiden itu, WO juga diduga melontarkan kalimat provokatif kepada keluarga korban, “Saya tidak takut dilaporkan, tidak takut dicopot jabatan, dasar keluarga anjing.”
Ucapan tersebut, menurut kuasa hukum, menunjukkan sikap arogan dan dugaan penyalahgunaan jabatan oleh pejabat publik.
Saksi mata sekaligus anggota keluarga korban, Atika, mengaku sempat melihat adiknya menangis ketakutan saat WO dan istrinya berbuat kasar. “Kami hanya ingin masalah ini diproses hukum. Jangan karena dia pejabat, semuanya dibiarkan,” katanya.
Kasus ini turut menarik perhatian kalangan mahasiswa. Yudi, aktivis mahasiswa Riau, menilai perilaku yang dituduhkan kepada WO mencoreng nama baik pemerintahan daerah.
"Kami mendesak Gubernur Riau segera mencopot WO dari jabatannya sebagai Plt Kadiskes. Gubernur harus berpihak kepada rakyat, bukan membiarkan pejabat arogan kebal hukum,” tegas Yudi.
Hingga berita ini diturunkan, WO maupun pihak Dinas Kesehatan Riau belum memberikan keterangan resmi atas laporan tersebut. Sementara pihak kepolisian menyebut laporan sudah diterima dan tengah dalam tahap pemeriksaan awal. (*)