Hari Tani Nasional

Hari Tani Nasional 2025: Aktivis Riau Gelar Aksi Ekstrem Tuntut Reforma Agraria Sejati

Hari Tani Nasional 2025: Aktivis Riau Gelar Aksi Ekstrem Tuntut Reforma Agraria Sejati

RIAUETALASE- Jakarta, 23 September 2025 – Memperingati Hari Tani Nasional 24 September 2025, gelombang unjuk rasa petani dan organisasi masyarakat sipil akan berlangsung di berbagai daerah. Namun, tahun ini perhatian publik juga akan tertuju pada sebuah aksi ekstrem dari aktivis agraria asal Riau, Muhammad Ridwan, yang berencana melakukan aksi protes “Cor Badan dengan Semen” di depan Istana Negara, Jakarta.

Ridwan menyebut aksinya sebagai simbol perlawanan terhadap pembatasan akses tanah oleh negara serta lambannya penyelesaian konflik agraria di Indonesia. Ia menilai negara saat ini tengah menghadapi kondisi “Darurat Agraria”, di mana ribuan petani, masyarakat adat, dan komunitas lokal di berbagai daerah terus berhadapan dengan kriminalisasi, perampasan lahan, hingga hilangnya ruang hidup.

“Negara lebih sering berpihak pada korporasi besar daripada petani kecil. Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang dibentuk pemerintah tidak efektif, koordinasi antar kementerian lemah, dan konflik tanah semakin berlarut tanpa kepastian hukum,” tegas Ridwan.

Melalui aksi ini, Ridwan berharap dapat bertemu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan aspirasi rakyat kecil serta mendorong presiden mengambil langkah terobosan dengan membentuk Badan Nasional Reforma Agraria (BNRA).

Ridwan mengusulkan agar BNRA berada langsung di bawah kendali Presiden, dengan kewenangan penuh lintas sektor, serta fokus pada lima agenda utama:

1.    Evaluasi dan pencabutan izin HGU/HTI bermasalah.
2.    Redistribusi lahan telantar kepada petani.
3.    Legalisasi tanah adat dan pemberian hak kelola kepada komunitas lokal.
4.    Penghentian kriminalisasi petani dan masyarakat adat.
5.    Penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran agraria.

Menurut Ridwan, keberadaan BNRA akan menjadi langkah nyata Presiden dalam mewujudkan amanat Pasal 33 UUD 1945 yang menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam harus dikelola sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

“Dengan membentuk BNRA, Presiden Prabowo menunjukkan keberpihakan sejati kepada petani, nelayan, dan masyarakat adat yang selama ini terpinggirkan,” tambah Ridwan.
Data berbagai organisasi masyarakat sipil menunjukkan konflik agraria terus meningkat dalam satu dekade terakhir, mulai dari perebutan lahan perkebunan, konsesi hutan tanaman industri, hingga proyek infrastruktur berskala besar. Situasi ini menambah beban bagi petani kecil dan komunitas adat yang sudah lama memperjuangkan hak atas tanah mereka.

Aksi yang akan dilakukan Muhammad Ridwan pada Hari Tani Nasional 2025 ini dipandang sebagai alarm keras bagi negara agar segera menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat, bukan hanya pada kepentingan korporasi

#Rakyat

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index